Jim
Geovedi
Jim Geovedi (lahir 28 Juni
1979) adalah seorang pakar keamanan yang berfokus pada penemuan celah keamanan
komputer dan jaringan dengan kekhususan sistem telekomunikasi dan satelit.
Pada tahun
1998-1999, setelah lulus SMA, Geovedi menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Setelah
seorang pendeta memperkenalkannya dengan komputer dan internet, ia mulai
belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.
Tahun 2001,
Geovedi mendirikan C2PRO Consulting, perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga
pemerintahan. Ia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan
keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, kemudian berubah nama menjadi XYNEXIS. Ia lalu
mendirikan perusahaan jasa keamanan NOOSC pada tahun yang sama. Ketika sistem
telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia tahun 2003, Geovedi
sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut. Pada
tahun 2004, ia disewa Komisi Pemilihan Umum untuk mencari tahu pelaku penjebol
pusat data penghitungan suara pemilu dan berhasil.
Geovedi mengaku pernah
meretas dua Satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat
itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya
kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit
satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit
suatu satelit. Dengan bahan bakar ekstra, satelit tersebut akhirnya berhasil
dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, Geovedi mengaku hanya
mengubah rotasinya saja.
Saat ini ia
menetap di London dan sering diwawancarai tentang sistem
keamanan satelit, keamanan
perbankan, dan penegakan hukum. Dalam wawancara
dengan Deutsche Welle, Geovedi mengatakan bahwa dengan
kemampuannya, ia bisa mengendalikan jaringan Internet di seluruh Indonesia,
mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk,
dan memodifikasi semua transaksi keuangan, namun ia tidak tertarik
melakukannya. Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal
di industri IT dengan mengandalkan otaknya saja tanpa gelar akademik.